Japanese Urban Legend (都市伝説) #11: Karoushi | Menimba Ilmu Bahasa Jepang Bersama

Konbanwa minna Koko wa admin Beth desu. Udah mau natal dan tahun gres nih Kira-kira bagi kalian para pekerja , ada yang masih melakukan pekerjaan hingga tahun baru? Atau ada dari kalian para mahasiswa dan pelajar yang mencari baito untuk sanggup duit jajan lebih? Wah jangan hingga kalian terlalu ulet melakukan pekerjaan sampai-sampai capek atau bahkan hingga menyebabkan kematian. Di Jepang perumpamaan tersebut dipahami dengan Karoushi (過労死).

Karoushi

Karoushi (過労死) berasal dari ka (過: berlebihan/kelebihan) , rou (労: pekerja) , dan shi (死: kematian). Karoushi yang artinya simpulan hayat yang disebabkan lantaran melakukan pekerjaan terlalu berlebihan. Istilah ini kondang di Jepang dikarenakan memang di Jepang sendiri banyak pekerja yang sungguh ajaib kerja. Bahkan sampai-sampai mereka tidak mengambil cuti tahunan mereka cuma untuk terus bekerja. Waktu tidur di Jepang pun mencakup sedikit , lantaran para pekerja yang memutuskan waktu mereka untuk dihabiskan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih menghasilkan.

Banyak para pekerja yang rela cuma dengan tidur di dalam kereta atau ada juga yang tidur di eki (駅) atau stasiun kereta saat mereka sedang menanti kedatangan kereta tujuan.  Kasus karoushi pertama kali terjadi di tahun 1969 , saat ada seorang lelaki berumur sekitar 29 tahun didapatkan meninggal lantaran stroke yang sebelumnya diakibatkan capek bekerja. Kasus karoushi yang paling kondang termasuk ihwal Matsuri Takahashi , seorang pegawai di perusahaan terkemuka yang memutuskan untuk bunuh diri , lantaran sudah meraih batas capek yang parah.

Ada juga urusan seorang jurnalisme berjulukan Miwa Sado , didapatkan di apartemennya dengan kondisi meninggal setelah melakukan pekerjaan 159 jam dalam sebulan dengan kondisi yang masih memegang smartphone-nya. Perdana Menteri Jepang , Shinzo Abe hingga memberi proteksi untuk meminimalisir tingkat karoushi ini dan para petinggi perusahaan juga menekankan para pegawainya untuk senantiasa mengambil cuti tahunan mereka. Meski melakukan pekerjaan memang sebuah ibadah dan memunculkan kita berdikari , namun kita mesti tahu batasan di mana kita mesti beristirahat ya guys!

Siapa di sini yang suka melakukan pekerjaan menyerupai orang Jepang pada biasanya atau lebih senang tidur menyerupai Nobita? 😂

Sc: national geographic & Qerja

Baca Juga

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Japanese Urban Legend (都市伝説) #11: Karoushi | Menimba Ilmu Bahasa Jepang Bersama"

Posting Komentar